TIDORE – Salah satu putra terbaik asal Tidore yakni Samaun Dahlan yang sudah berpuluh tahun mengabdi di Tanah papua kini kembali pulang dan mengabdi untuk kampung halamannya di kelurahan Tongowai, Kecamatan Tidore Selatan.
Kurang lebih mengadu 32 tahun mengadu nasib di Papua, di mulai dari tahun 1988 itu, telah banyak berkontribusi di Papua, bahkan selama 10 Tahun menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum di kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, Samaun Dahlan juga berkonstribusi membangun salah satu Masjid Agung Kabupaten Fakfak.
Tak hanya itu, selama 10 Tahun di Fakfak, Samaun dengan kapasitasnya sebagai Kepala Dinas PU Fakfak, juga berinisiatif membangun Masjid dalam setiap tahun berjalan. Dan dalam kurun waktu satu tahun ia mampu membangun dua Masjid untuk dijadikan tempat Ibadah bagi masyarakat Fakfak. Hal ini, kemudian menginspirasi dirinya untuk kembali membangun tanah kelahirannya di Tidore, khusunya Tongowai, yang berawal dari Pembangunan Masjid Nuruttarbiyah.
“Saya di Biak selama 22 Tahun dan di Fakfak selama 10 Tahun, semasa saya disana itu saya berkonsentrasi secara pribadi membangun Masjid, dengan semangat inilah kemudian saya kembali ke Tidore, ingin membangun kampung halaman saya, karena di negeri orang saya bisa berbuat banyak, sementara untuk tanah kelahiran saya kemudian tidak bisa, itu sangat naif bagi saya,” ungkapnya saat ditemui awak media, usai peletakan batu pertama Masjid Nuruttarbiyah, Kelurahan Tongowai, Jumat, (14/10/22).
Samaun yang kini menjabat sebagai Direktur PT. Sumberdaya Ulisiwa ini, mengaku kalau selain masjid Nuruttarbiyah dijadikan sebagai tempat ibadah yang lebih nyaman, Masjid ini juga akan menjadi landmark di Wialyah Tidore Selatan, sehingga dapat mendukung aktifitas muamalah yang bersifat sosial.
“Masjid ini kami rancang dengan anggaran senilai Rp. 7 Milyar, selain pembangunan ini merupakan niat saya dengan Keluarga, pembangunan Masjid ini juga merupakan inisiatif saya dengan Pak Hasan Bay dan Masyarakat Kelurahan Tongowai,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk lokasi Masjid Nuruttarbiyah, secara keseluruhan memiliki luasan sekitar 3.750 Meter, sedangkan untuk lokasi Pembangunan Masjid sendiri itu hanya 30 x 28 Meter, dan jika dalam kurun waktu satu dua tahun kedepan pembangunan Masjidnya sudah selesai dibangun, maka ia berencana akan membangun Gedung serbaguna di sebelah Masjid Nuruttarbiyah, untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Tidore terkait dengan kegiatan-kegiatan sosial, maupun acara nikahan. Sehingga bagi masyarakat yang mau menikah, tidak perlu lagi menutup badan jalan.
Niat baik Samaun Dahlan bersama Hasan Bay dan seluruh Masyarakat Tongowai dalam hal pembangunan Masjid Nuruttarbiyah ini, mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.(Red)