TIDORE – Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, angkat bicara terkait dengan sikap Ketua MAKI Provinsi Maluku Utara, Aidil Arad, yang menuduh Muhammad Sinen, terlibat dalam sejumlah kasus korupsi di Kota Tidore Kepulauan.
Menurutnya, MAKI adalah organisasi tunggal, yang tidak memiliki cabang di setiap Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sehingga apabila ada yang mengatasnamakan MAKI, maka itu sudah menjadi urusan masing-masing.
“Perkumpulan MAKI dengan koordinator Boyamin Saiman adalah organisasi tunggal, tidak ada cabang dan tidak ada anggota. Selain dan selebihnya menjadi urusan masing-masing,” ungkap Boyamin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis, (6/6).
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Koordinator Bidang Politik DPD PDIP Maluku Utara, Muhammad Naoval Adam, kemudian mempertanyakan keabsahan MAKI Maluku Utara.
“Jika perkumpulan MAKI itu tidak ada cabang dan anggota, berarti yang mengatasnamakan MAKI Maluku Utara adalah organisasi siluman yang dibentuk hanya untuk mencari keuntungan,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjut Naoval, bahwa MAKI Maluku Utara, yang diketuai oleh Aidil Arad, merupakan organisasi titipan yang sengaja menjatuhkan popularitas Muhammad Sinen jelang pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan tahun 2024.
“Saya semakin yakin kalau tuduhan dan fitnah yang ia (Aidil) alamatkan untuk Muhammad Sinen, kemungkinan ada titipan dari pihak-pihak tertentu,” tandasnya. (Red).