Tidore, IN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan meminta kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di laut agar selalu waspada. Pasalnya, saat ini, cuaca ekstrim sedang melanda Maluku Utara.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tidore, Muhammad Abubakar mengatakan, berdasarkan rilis prakiraan cuaca dari BMKG kelas I Ternate serta merujuk pada pemberitahuan dari BNPB tentang peringatan dini cuaca wilayah Maluku Utara selama 3 hari kedepan terhitung sejak 6-8 Januari 2023 akan terjadi cuaca ekstrim. Bahkan, cuaca ekstrim ini bisa berlangsung satu pekan kedepan. Percepatan angin berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang dari 1-3 meter di wilayah Maluku Utara.
“Tinggi gelombang dan meningkatnya kecepatan angin ini juga berpotensi terjadinya banjir rob dan abrasi,” kata Muhammad Abubakar, Sabtu (7/1/2023).
Cuaca ekstrim ini sangat berpotensi dirasakan dampaknya oleh masyarakat pesisir, termasuk masyarakat pesisir di Kota Tidore Kepulauan.
Muhammad Abubakar menyebutkan, di Kota Tidore Kepulauan, terdapat tiga titik wilayah yang berpotensi terjadinya banjir rob. Diantaranya di kelurahan Tosa, Jiko Cobo dan Cobodoe, Tahua.
“Kami himbau agar para nelayan jangan dulu melaut selama terjadi cuaca ekstrim. Transportasi laut juga harus selalu waspada,” pinta kalaksa.
Tak hanya itu, BPBD juga mencatat ada beberapa pohon yang tumbang akibat angin kencang yang terjadi pada Jumat, 6 Januari malam. Namun, hal itu sudah ditangani oleh BPBD.
“Pohon yang tumbang itu terjadi di kelurahan Tuguwaji dan Mareku,” tutur Kalaksa.
Mantan Kabag Umum Kota Tidore itu juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa berkoordinasi dan ikut melaporkan kepada pemerintah atau instansi terkait lainnya apabila terjadi bencana di wilayah masing-masing. (Red).