IdentikNews

Gubernur Dinilai Tidak Serius Dukung Sail Tidore

TIDORE – Pemerintah Provinsi Maluku Utara dinilai tidak serius dalam mensukseskan Sail Tidore. Pasalnya, hingga saat ini kebijakan anggaran Pemerintah Provinsi untuk infrastruktur maupun persiapan sarana prasarana lainnya tidak terlihat.

Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen mengatakan, Sail Tidore sedianya digelar pada 2021 kemarin. Namun karena sesuatu dan lain hal maka direncanakan digelar pada November 2022.

“Tapi pada APBD Provinsi itu, tidak nampak adanya dukungan anggaran untuk Sail Tidore,” kata Wawali saat dikonfirmasi, Kamis (27/10).

Muhammad Sinen menilai, Sail merupakan hajatan nasional yang lokasinya berada di Tidore. Sehingga, Pemprov Malut harus memberikan perhatian penuh terhadap Sail Tidore.

Selama ini, tidak ada satupun pejabat Provinsi yang datang ke Tidore untuk melihat dan memantau perkembangan persiapan Sail Tidore.

Gubernur Abdul Gani Kasuba selaku ketua panitia lokal juga tidak pernah melakukan peninjauan lokasi persiapan Sial. Bahkan, untuk memimpin rapat tentang Sail Tidore juga tidak pernah. Begitu juga dengan Wakil Gubernur, M Yasin Ali.

Padahal, panitia pusat termasuk dari unsur TNI Polri di Jakarta belakangan ini intens meninjau lokasi persiapan Sail Tidore.

“Padahal Gubernur adalah ketua panitia lokal. Kok tidak ada kepedulian sama sekali. Cuma ikut acara launching saja di Jakarta,” ujar Muhammad Sinen.

Wakil Wali Kota dua periode itu menegaskan, kantor Gubernur dan aktivitas pemerintahan Provinsi Maluku Utara berada di wilayah Kota Tidore Kepulauan. Bahkan secara politik, jabatan Abdul Gani Kasuba dan M Yasin Ali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini merupakan kontribusi besar dari Kota Tidore Kepulauan. Karena masyarakat Kota Tidore Kepulauan memberikan kontribusi besar atas kemenangan Abdul Gani Kasuba dan M Yasin Ali.

Untuk itu, Wawali minta Gubernur dan Wakil Gubernur harus punya perhatian politik terhadap Tidore secara jelas. Karena kemenangan politik sudah diraih maka harus ada kebijakan politik juga untuk Tidore. “Padahal waktu Sail Morotai itu dukungan anggaran provinsi mencapai Rp 200 miliar, tapi Sail Tidore, tidak nampak dukungan anggaran dari provinsi. Kesimpulannya, Gubernur dan Wagub tidak ikhlas melihat Tidore ini berkembang,” pungkasnya. (Red)