Tidore – Peristiwa Isra Mi’raj bukan hanya bagian dari transformasi spiritual tetapi juga sebagai transformasi sosial. Dimana dalam perjalanan tersebut mengajarkan tentang taat, tunduk, dan patuh kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi yang diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim Jam’ul Fawaid RT002/RW003 Kelurahan Mareku, Kecamatan Tidore Utara , Sabtu (18/2).
Muhammad Sinen mengatakan setiap kegiatan keagamaan patut diberikan dukungan dan apresiasi karena dapat mensosialisasikan nilai-nilai agama kepada generasi muda yang sudah tergerus dengan kecanggihan teknologi.
”Saya berharap kepada semua pihak untuk selalu peduli akan masa depan generasi kita, mari kita tingkatkan ketaqwaan kita dan generasi muda menuju Kota Tidore Kepulauan yang semakin baik,” pintanya.
Di kesempatan yang sama, Pembawa Hikmah Isra Mi’raj Ustadz Bainuddin Sudin dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa penting bagi umat Islam, dimana pada peristiwa ini baginda Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat fardhu 5 waktu.
“Shalat adalah perintah yang sangat penting dari Allah SWT, oleh karena itu, kita harus lebih meningkatkan iman, takwa serta amal shaleh kepada Allah SWT,” ungkap Ustadz.
Sementara, Ketua panitia, Fatma Taher dalam laporanya menyampaikan, kegiatan hari-hari besar Islam terus dilakukan di Kelurahan Mareku tiap tahunnya. Karena, kata dia, kegiatan tersebut adalah media dakwah yang paling efektif, dimana setiap pelaksanaan telah dijadwalkan dan digulirkan pada tiap-tiap RT dan semangat ini disambut baik oleh ibu- ibu anggota majelis Ta’lim. (Red).