TIDORE – Berdasarkan data dari dinas kesehatan Kota Tidore Kepulauan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan di bulan Januari tahun 2022. karena di tahun sebelumnya di bulan Desember hanya 4 kasus, sementara di bulan Januari pada pekan ke dua sudah 13 kasus DBD. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan Abd. Majid Dano M. Nur saat dikonfirmasi mengatakan meminta masyarakat lebih waspada terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, kasus warga yang terkonfirmasi positif DBD di Kota Tidore Kepulauan mengalami kenaikan. Kasus DBD di Kota Tidore Kepulauan mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Terkini di bulan Januari sudah 13 orang yang terjangkit DBD sejak awal tahun 2022. Dari kasus tersebut Sebanyak 2 orang di antaranya meninggal dunia. “Untuk totalnya ada 13 kasus dibulan Januari. Kemudian yang meninggal ada 2 orang, jumlah penderita DBD tersebut lebih banyak pada anak usia sekolah mulai dari umur 17 tahun hingga umur 1 tahun,” Ungkapnya, kemarin (25/7).
Dengan adanya kondisi tersebut Dirinya telah memerintahkan kepada puskesmas dan dinas kesehatan sendiri segera mungkin melakukan langkah-langkah sudah harus dilakukan untuk terjadinya korban susulan. Dinas kesehatan melalui puskesmas yang wilayahnya itu dinyatakan positif DBD oleh laboratorium telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengetahui bagaimana riwayat orang ini sampai menderita sakit. Setelah itu di analisa dan keluarlah surat yang namanya W1 (lembar kerja satu) dari sini lah yang bisa menentukan bahwa kasus tersebut menjadi kejadian luar biasa atau tidak. ” Namun dari sisi normatifnya bahwa jika sudah ada yang meninggal maka sudah bisa dinyatakan kasus luar biasa, makanya saya tekankan kepada puskesmas dan pelaksana teknis di dinas agar percepat hasil analisanya agar bisa mengeluarkan surat Tidore dalam status KLB (Kejadian Luar Biasa) dalam kasus Demam Berdarah,” Ungkapnya. Sementara Puskesmas yang telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi yakni Puskesmas rum Balibunga, Puskesmas Ome, Puskesmas tomalou puskesmas soasio, Puskesmas Tosa dan Puskesmas Galala, sementara 4 puskesmas belum ada laporan kasus. Selain itu Dinkes telah melakukan langkah untuk mengantisipasi korban selanjutnya dengan membagikan Abate kepada masyarakat, Bahkan Dinkes telah memberikan surat edaran kepada Camat dan lurah serta kepala desa untuk memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi kasus DBD tersebut. ” Penyebab utamanya penyakit tersebut adalah Nyamuk karena banyak air yang tergenang sehingga timbullah bibit nyamuk,” ungkapnya. Langkah selanjutnya dinas akan segera mungkin akan melakukan penyemprotan atau fogging di delapan kecamatan yang ada di kota Tidore Kepulauan untuk mengantisipasi korban DBD selanjutnya. (Juf).