TIDORE – Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan melakukan pemantauan harga bahan pangan di pasar Galala, Kecamatan Oba Utara, Sabtu (27/1).
Pemantauan harga bahan pangan di pasar Galala tersebut dipimpin Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tidore Kepulauan, Taher Husain bersama Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Abdul Hakim Adjam, Inspektur Daerah, Kabag Ekonomi dan sejumlah tim teknis TPID di Kota Tidore Kepulauan ini merupakan kegiatan perdana TPID pada tahun 2024.
Asisten Sekda, Taher Husain yang juga selaku Sekretaris TPID mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memantau harga bahan pangan yang menjadi penyumbang inflasi agar tetap stabil.
“Beberapa harga bahan pangan yang kita pantau adalah sembako, bawang, rica, tomat (Barito),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Taher Husen mengatakan, Pemerintah Daerah terus bekerja keras menjaga stabilitas harga pangan di Kota Tidore Kepulauan agar tetap stabil.
“Alhamdulillah berdasarkan data TPID, pada minggu kedua dibulan Januari 2024, Kota Tidore Kepulauan tetap mengalami Deflasi di angka 3,86 persen dan kita akan terus menjaganya agar tetap stabil. Kita akan terus berupaya agar kota Tidore Kepulauan tetap berada pada zona aman dalam artian tidak lagi berada pada zona merah inflasi tertinggi se Indonesia,” katanya.
Menurutnya, karena saat ini Kota Tidore berada pada posisi terendah dalam penurunan Inflasi, sehingga inflasi menjadi prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang saat ini juga telah menginstruksikan kepada petani maupun masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah maupun kebun dengan gerakan menanam untuk pengendalian Inflasi.
Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Abdul Hakim Adjam yang turut dalam kegiatan tersebut mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tidore Kepulauan, perlu menjaga harga barang dan bahan pangan agar tetap stabil.
“Menjaga laju inflasi yang rendah dan stabil sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Sementara, Inspektur Daerah Kota Tidore Kepulauan, Arif Radjabessy mengatakan, saat ini tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terus bersama TPID melakukan pengendalian inflasi. Beberapa agenda TPID yang terus kami kawal adalah pencanangan gerakan menanam, pelaksanaan operasi pasar murah, pelaksanaan sidak ke pasar dan distributor serta kegiatan pemantauan harga pangan yang menjadi penyumbang inflasi.
“Kami melihat TPID Kota Tidore Kepulauan bekerja sangat baik dan mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. Bukti konkret kerja keras TPID di Kota Tidore Kepulauan adalah terkendalinya inflasi dengan baik hingga memperoleh insentif fiskal pada tahun 2023 sebesar Rp. 20 milyar lebih,” aku Arif. (Red).