TIDORE – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tahapan pemilihan kepala daerah 2024. Pendaftaran bakal calon kepala daerah bakal digelar pada Agustus 2024 mendatang. Sebulan kemudian, yakni September 2024 akan dilakukan penetapan pasangan calon.
Tak hanya itu, KPU RI juga menegaskan, bagi caleg terpilih 2024 yang akan dilantik pada September 2024 mendatang wajib mengundurkan diri jika maju pada pemilihan kepala daerah 2024.
Hal tersebut diatur dalam Putusan MK Nomor 33/PUU-XIII/2015 dan Pasal 7 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada bahwa Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sejak ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pemilihan.
Di Kota Tidore Kepulauan, salah satu anggota DPRD terpilih 2024 yang ikut kembali bertarung pada pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Wali Kota adalah H. Umar Ismail.
Umar yang juga selaku ketua PAN Tidore itu menegaskan, dirinya bakal mengundurkan diri sebagai anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 dan maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tidore 2024.
“Kalau saya, komitmen aja demi Kota Tidore kedepan yang lebih baik. Jadi mau mundur atau tidak kita harus lihat. Demi Kota Tidore yang lebih baik aja. Saya Siap (mundur),” kata H. Umar Ismail saat dikonfirmasi, Minggu (21/4).
Umar mengemukakan, sebagai anggota DPRD yang sering melakukan kunjungan ke 8 kecamatan di Kota Tidore, melihat pembangunan khususnya di kecamatan Oba dan Oba Selatan masih minim.
Dari sisi perhubungan laut di desa Maidi, sudah dibangun dermaga yang bagus, tapi itu tidak difungsikan. Padahal, perhubungan adalah urat nadi pembangunan. Infrastruktur yang dibangun itu bisa membuka akses ekonomi.
Selain itu, hal lain adalah kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka yang dimutasikan ke kecamatan Oba dan Oba Selatan itu tidak bisa menjalankan tugas karena Pemerintah tidak membangun infrastruktur seperti rumah dinas. Paling tidak, kesejahteraan PNS itu harus ditingkatkan.
“Termasuk juga soal tol laut yang masuk ke Tidore tapi harga barang tidak pernah turun,” ungkap Umar.
Untuk itu, Umar mengemukakan, dalam Pilkada nanti, pasangan Abdurrahman Dano dan Umar Ismail adalah pasangan yang sudah pasti.
Menurut Umar, dirinya optimis ikut bertarung dalam Pilkada di Tidore karena hasil survei internal. Beberapa partai politik juga akan mendukung pasangan Abdurrahman Dano dan H. Umar Ismail.
“Ini bisa Head to Head,” tegas Umar.
Sejauh ini, kata Umar, dirinya sudah melakukan pendaftaran ke beberapa partai politik yakni, PAN, Demokrat, PKS, PKB, Gerindra dan Golkar.
Bagi Umar, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dari tingkat DPC dan DPD, bahkan nanti akan ke tingkat DPP.
“Kan proses komunikasi partai ini sudah saya jalankan sejak Ali Ibrahim periode pertama. Saya sudah tahu bagaimana cara melobi partai. Apalagi komitmen partai koalisi Indonesia Maju di pusat itu diupayakan sampai ke daerah. Bola ini yang harus kita jemput,” papar Umar.
Politisi PAN itu mengaku, saat ini dirinya sedang berada di Jakarta dan berkumpul dengan pengurus DPP dari partai lain seperti Golkar. Untuk itu, dirinya sudah 60-70 persen optimis bisa mendapat dukungan dari partai lain. (Red).