TIDORE – Poltracking Indonesia telah merilis hasil survei untuk Pilkada serentak 2024 khususnya wilayah Pemilihan Kota Tidore Kepulauan (Pilwako-Tikep).
Survei periode 27 Juli – 2 Agustus 2024 itu menghadirkan sekitar 17 nama tokoh dan calon kandidat yang disurvei, bahkan Poltracking juga memasukan nama Sultan Tidore dan Beni Laos yang hari ini digadang-gadang sebagai calon kandidat Gubernur Maluku Utara.
Dalam survei Poltracking tersebut, mencoba memotret popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Tikep. Bagaimana peta sebaran kekuatan tiap calon kandidat, isu-isu aktual apa yang mesti diangkat selama pertarungan Pilwako juga preferensi tiap pemilih hingga media kampanye paling efektif yang harus dipakai tiap kandidat selama pertempuran politik serentak 2024.
Poltracking juga berusaha mengklasifikasi publik figur yang mungkin saja berpengaruh pada langkah-langkah pemenangan tiap Cakada juga melakukan pendalaman pada kekuatan tiap partai politik yang ada di kota Tikep atas pemilihnya dalam hajatan Pilwako kali ini.
Metodologi yang dipakai Poltracking dalam surveinya hampir sama dengan beberapa lembaga survei sebelumnya yang telah lebih dulu merilis hasil survei mereka untuk wilayah Kota Tikep yakni LSI Denny JA dan Indobarometer Muhammad Qodari.
Dimana populasi pemilih yang disurvei berusia diatas 17 tahun atau yang telah menikah, menggunakan metode multistage random sampling pada kurang lebih 400 responden dengan margin of error dibawah 4,9 persen pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. Adapun penarikan sampel kab/kota distratifikasi pada tingkat kecamatan, kemudian desa/kelurahan yang diacak secara proporsional kemudian terpilih lima RT secara acak juga, sampai menemukan KK yang dipilih secara acak lalu menemukan 1 orang yang mempunyai hak suara, laki-laki mendapat kuesioner ganjil dan perempuan kuesioner genap.
Hasilnya survei Poltracking cukup mencengangkan, mayoritas pemilih sangat mengenal dan teramat menyukai Muhammad Sinen. Seluruh orang di Kota Tidore kepulauan nyaris telah menetapkan hati pada Sang Petarung dari Utara yang terkenal humble dan merakyat.
Pesaing-pesaing politik Ayah Erick sapaan Muhammad Sinen, untuk mencapai 40 persen tingkat keterkenalan dan kesukaan saja tampaknya ngos-ngosan.
Ketua Tim Pemenangan MASI AMAN, Ardiansyah Fauji mengemukakan, ini menggambarkan ke kita bahwa calon-calon pesaing Muhammad Sinen hanya muncul pada moment-moment politik saja. Kurang dekat dengan rakyat dan tampaknya pendekatan para calon penantang Muhammad Sinen terkesan pragmatis dan jika ada maunya saja. Survei Poltracking menjelaskan ke publik kalau kekuatan Muhammad Sinen begitu mengakar, terbaca elektabilitas (keterpilihan) top of mind Ayah Erick begitu tinggi hampir mendekat 50 persen. Sedangkan lawan-lawan politiknya untuk mencapai elektabilitas jangankan 9-10 persen, mencapai elektabilitas 5 persen saja terkesan seperti upaya menjaring matahari.
“Mentok-mentoknya agak miris hanya 2,5 persen yang bisa dicapai Syamsul maupun pesaing lainnya,” kata Ardiansyah, Kamis (8/8).
Ketika dilakukan simulasi terbuka elektabilitas Muhammad Sinen naik drastis, baik melibatkan 17 nama-nama pesaing, berkurang 13 nama, lalu 10 nama kemudian mengerucut 7 nama hingga tersisa 5 nama pesaing bahkan hingga simulasi head to head. Ayah Erick tetap saja kokoh dipuncak top of mind warga Kota Tikep mencapai 66 – 70.1 persen, keterpilihan MS telah melampaui 50 plus 1 seandainya Pilwako dilakukan hari ini bertepatan dengan rilis survei Poltracking.
Yang lebih menarik, lanjut Ardiansyah, Poltracking mencoba mengajukan pertanyaan cukup sensitif, jika bapak/ibu/saudara datang ke TPS, saat berada dalam bilik suara pada Pilwako nanti 72.2 persen pemilih menjawab memilih Muhammad Sinen, sedangkan untuk pesaing seperti Elvri Conoras, Syamsul Rizal dan Jafar Sadik keterpilihan tak mencukupi 10 persen hanya 7,2 persen dan 6,9 persen.
“Jika Pilwako Tikep tak menyertakan nama Muhammad sinen dalam simulasi yang coba diajukan Poltracking, tetap saja 84.0 persen tak akan memilih, loyalis Muhammad Sinen sungguh tak tergoyahkan,” tutur Ardiansyah.
Untuk calon Wakil Walikota yang di survei Poltracking menempatkan Ahmad Laiman sebagai top of mind kurang lebih 41.9 – 43.8 persen meninggalkan jauh seluruh pesaing-pesaingnya yang rekor tertinggi elektabilitasnya tak sampai 10 persen. Nama-nama semacam Elvri Conoras, Djabir Taha, Adam Dano dan lainnya hanya finis pada 7.7 persen.
“Jika simulasi nama Wakil Walikota tidak melibatkan nama Ahmad Laiman. Para pesaing semisal Adam Dano Djafar elektabilitasnya hanya mampu naik tipis sekali 12.3 persen, pesaing sisanya hanya bisa capai 9.0 persen,” ujarnya.
Jadi ketika Muhammad Sinen memilih pasangan Wakil Walikotanya Ahmad Laiman, adalah pilihan yang jitu, insting politik MS sekali lagi harus diberi 4 jempol. Intuisi politik Sang Petarung dari Utara tak salah.
Ketika Muhammd Sinen dan Ahmad Laiman (Masi-AMAN) dipasangkan melawan pasangan kandidat manapun yang coba disimulasikan, baik melawan 4 pasang, 3 pasangan hingga head to head Masi-Aman tetap tak tertandingi, kokoh di top of mind 62.1 persen.
Jika merujuk pada hasil ilmiah survei yang dirilis Poltracking dan hasil-hasil survei sebelumnya dari lembaga survei kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan, mungkin Pilwako Tikep telah selesai, apalagi dengan sisa waktu maksimal 3 bulan sebelum hari pemilihan.
“Masi-Aman telah memiliki loyalis pemilih yang besar dan begitu militan,” tegas Ardiansyah.
Anggota DPRD Terpilih dari PDI Perjuangan itu mengaku, hasil survei Poltracking Indonesia memperlihatkan sebaran kekuatan politik Muhammad Sinen begitu merata di seluruh kecamatan. Dari 8 kecamatan di Kota Tikep, baik berdasarkan gender, agama, pendidikan, baik berdasarkan suku, jenis pekerjaan, besaran penghasilan, tipologi, kelompok usia, hingga kelompok organisasi kemantapan memilih Masi-Aman di tiap-tiap kecamatan nyaris mendekati sempurna, bahkan mencapai 90.0 persen.
Survei ini, kata Ardiansyah, memberi kita data dan gambaran yang cukup akurat bagaimana kekuatan Masi-Aman yang sesungguhnya. Menurut Ardiansyah Fauzi, hasil survei yang telah dirilis oleh Poltracking Indonesia sesungguhnya menjelaskan fakta politik hari ini yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Bahwa kekuatan MASI-AMAN adalah kekuatan rakyat yang akan begitu sulit dilawan. Mayoritas warga Tikep telah menentukan pilihannya jauh hari sebelum berada dalam bilik suara.
“Kami akan menjadikan hasil survei sebagai data penting untuk kerja-kerja pemenangan yang tersisa 3 bulan ini. Mari berjuang bersama Masi-Aman,” pungkasnya. (Red).