IdentikNews

Masyarakat Sofifi Komitmen Menangkan Efendi Ardianto di Pileg 2024

Tidore – Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara, Muhammad Sinen menghadiri acara silaturahmi tim pemenang salah satu bakal calon legislatif (Bacaleg) nomor urut 8, Efendi Ardianto dari PDI Perjuangan Kota Tidore Kepulauan daerah pemilihan (Dapil) dua di kelurahan Sofifi, Sabtu (27/5) malam.

Menariknya, kedatangan ketua DPD PDI Perjuangan Malut ke lokasi acara diarak langsung oleh ratusan bentor di Sofifi dan disambut langsung oleh ratusan masyarakat di lokasi acara.

Bacaleg, Efendi Ardianto dalam acara itu mengaku, akhir-akhir ini, banyak isu dan fitnah mulai disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang menyerang PDI Perjuangan.

“Supaya masyarakat tahu bahwa PDI Perjuangan itu bekerja dengan niat dan hati yang bersih. Kader-kader PDI Perjuangan tidak bekerja dengan cara-cara kotor atau memfitnah,” kata Efendi.

Bacaleg yang biasa disapa Ogos itu mengajak kepada keluarga, tim, simpatisan PDI Perjuangan di Sofifi agar isu serta fitnah yang disebar oleh kelompok-kelompok tertentu itu harus dianggap sebagai cobaan untuk menjadikan diri sebagai orang-orang besar kedepannya.

“Malam ini, saya hadirkan keluarga dan masyarakat Sofifi untuk menjalin komitmen bersama dengan ketua DPD PDI Perjuangan agar PDI Perjuangan tetap menang di kelurahan Sofifi. Jadi saya mohon dukungan dari masyarakat Sofifi untuk mendukung Efendi Ardianto nomor urut 8 di Pileg 2024,” kata Ogos.

Keputusan Efendi Ardianto dalam mencalonkan diri sebagai Bacaleg dari PDI Perjuangan itu mendapat dukungan dari masyarakat Sofifi. Hal itu diucapkan oleh tokoh masyarakat kelurahan Sofifi, Yus Mayer. Di hadapan ketua DPD PDI Perjuangan Malut, Yus Mayer mengatakan, tokoh-tokoh masyarakat kelurahan Sofifi malam ini telah bersepakat melepas putra terbaik kelurahan Sofifi yaitu Efendi Ardianto untuk mengikuti pertarungan pada Pileg 2024 bersama PDI Perjuangan.

“Ogos ini selalu aktif pada kegiatan kepemudaan. Sopan dan santun, rendah diri, menghargai orang dan aktif juga dalam kegiatan keagamaan. Jadi, Sofifi ini adalah Ogos, Sofifi siap menangkan Ogos,” tutur Yus.

Sementara, ketua DPD PDI Perjuangan Malut, Muhammad Sinen mengatakan, genderang perang sudah ditabuh. Untuk itu, masyarakat Sofifi harus komitmen memenangkan Efendi Ardianto alias Ogos sebagai perwakilan Sofifi di Parlemen.

Ayah Erik, sapaan akrab ketua DPD PDI Perjuangan Malut mengaku bangga, karena orang-orang yang dulunya berbeda warna dengan PDI Perjuangan, saat ini telah kembali dan bergabung dengan PDIP.

“Saya juga bangga, karena seorang Efendi Ardianto mampu menyatukan perbedaan warna di tahun-tahun sebelumnya,” tegas Ayah Erik.

Dalam acara silaturahmi itu juga, Ayah Erik menjawab isu serta fitnah yang disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

Bahkan, Ayah Erik juga mengaku menyesal karena pada Pileg lalu, dirinya salah memilih orang dari kelurahan Sofifi. PDI Perjuangan, lanjut Ayah Erik, ibarat madu, dan masyarakat Sofifi berkeinginan untuk menghisap madu tersebut. Tapi terhalang oleh racun yang dekat dengan madu tersebut. Namun, dirinya memastikan, racun-racun tersebut telah disingkirkan. Maka dari itu, Ayah Erik mengajak kepada masyarakat Sofifi agar bersatu untuk menghisap madu tersebut untuk mengantar Efendi Ardianto menjadi pemenang di Pileg 2024 nanti.

“Kalau pada saat itu, bukan orang itu yang didorong tapi Ogos yang didorong, maka Ogos pasti jadi,” ujar Ayah Erik.

Ketua DPD PDI Perjuangan Malut itu juga berpesan kepada para Bacaleg dari PDI Perjuangan, termasuk Efendi Ardianto bahwa menjadi seorang politisi harus menghilangkan sifat sombong, mengutamakan adab, mata dan telinga harus tajam, harus terus bersama masyarakat ketika ada hajatan kemasyarakatan dan harus selalu ingat kebaikan orang kepada kita.

“Malam ini, saya jujur, saya tidak salah pilih Efendi Ardianto sebagai Bacaleg dari PDI Perjuangan,” kata Muhammad Sinen.

Di hadapan ratusan masyarakat, ketua DPD PDI Perjuangan Malut itu mengemukakan, politik adalah alat untuk mengantarkan masyarakat ke kesejahteraan. Bahkan, ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri selalu menekankan kepada para kader PDI Perjuangan, ketika sudah menjadi petugas partai maka harus selalu memprioritaskan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok.

“Kalau ibu ketua umum, Megawati tidak berpesan seperti itu, pasti ketika saya jadi wakil wali kota, kerja saya hanya tidur seperti wakil-wakil yang sebelumnya. Tapi karena kami ini selalu ditekan oleh ibu Megawati Soekarnoputri maka saya selalu turun bersama masyarakat. Ibu ketua umum Megawati selalu tekankan kami, bahwa kalian adalah pelayan masyarakat. Ketika sudah jadi petugas partai maka kami harus bekerja untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Diakhir sambutannya, Ayah Erik berpesan kepada Efendi Ardianto agar tetap diam dan tenang ketika kelompok-kelompok tertentu itu selalu menyebar fitnah.

“Kalau kita terus difitnah, itu tandanya kita akan menjadi orang besar,” pungkasnya. (Red).