Tidore – Tim penanganan stunting melaksanakan presentasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting atau konvergensi Stunting tingkat kecamatan, Rabu (1/3).
Rapat presentasi yang dibuka secara resmi oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain itu dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Tidore Kepulauan.
Konvergensi Stunting ini juga dihadiri oleh tim pendamping penanganan Stunting Kota Tidore, Asria R Lino, Kepala Dinas Pengendalian penduduk, KBP3A Kota Tidore Kepulauan, Abd Rasyid Abd Latif, pimpinan OPD terkait, Camat Tidore Timur, Camat Tidore Utara, Kepala Puskesmas Tosa, Kepala Puskesmas Ome, Kepala Puskesmas Rum Balibunga, Lurah, Kades se Kecamatan Tidore Timur dan Tidore Utara serta para pendamping BKKBN Tidore Timur dan Tidore Utara.
Taher Husain dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada Dinas terkait beserta para TPPS Kota Tidore, karena dengan usaha dan kerja kerasnya Kota Tidore mendapatkan penghargaan sebagai Daerah dalam penurunan stunting di Provinsi Maluku Utara.
“Alhamdulillah, Kota Tidore Kepulauan pada minggu lalu mendapatkan penghargaan dari Provinsi Maluku Utara sebagai Daerah yang berhasil menurunkan angka stunting dari angka 25,1 persen menjadi 19,1 persen, sehingga diharapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota agar Kota Tidore di 2024 nantinya harus berada pada zero stunting. Ini tentu target yang sangat maksimal,” kata Taher.
Taher juga menambahkan, pertemuan ini sebagai bentuk evaluasi tersendiri bagi para TPPS di setiap Kecamatan dalam penanganan stunting di wilayah masing-masing. Untuk menuju zero stunting, perlu adanya kolaborasi dari semua pihak.
“Sehingga kami mengharapkan dukungan penuh mulai dari dinas terkait, Camat, Lurah maupun Kepala Desa agar dapat berkolaborasi mendukung upaya yang dilakukan oleh para TPPS, agar keinginan untuk zero Stunting di 2024 bisa tercapai dengan mudah,” tutur Taher.
Sementara, Tim pendamping percepatan penurunan Stunting Kota Tidore Kepulauan, Asria R. Lino juga menyampaikan, apresiasi atas capaian yang dilaksanakan oleh setiap TPPS di Kota Tidore yang selalu action dalam penanganan stunting di wilayah masing-masing sudah sangat baik. Namun perlu untuk diperhatikan pada data keluarga berisiko stunting atau sasaran berisiko stunting.
“Ini yang perlu menjadi perhatian kita bersama, supaya tidak ada lagi kelahiran stunting baru yang nantinya mempengaruhi data stunting yang ada,” kata Asria.
Perlu diketahui, kegiatan konvergensi Stunting tingkat kecamatan ini dilaksanakan selama empat hari, pada hari pertama dilaksanakan konvergensi stunting dari Kecamatan Tidore Timur dan Tidore Utara, yang selanjutnya akan dilaksanakan juga oleh Kecamatan Tidore dan Tidore Selatan serta empat kecamatan yang ada di daratan Oba.
Dalam pelaksanaan presentasi penurunan stunting Kecamatan Tidore Utara yang menangani 10 Kelurahan dan empat Desa, namun terdapat kelurahan/desa yang ada di Tidore Utara berada di angka Zero Stunting yaitu Kelurahan Jaya dan Desa Maitara Maitara Selatan. Sedangkan, Kecamatan Tidore Timur yang menangani 7 Kelurahan saat ini masih terus berupaya dalam percepatan penurunan stunting di berbagai wilayah Tidore Timur untuk mencapai zero stunting tersebut. (Red).