IdentikNews

Sekda Tidore Dukung Sosialisasi Sertifikat Elektronik dan INTIP

Sekda Tidore, H. Ismail Dukomalamo saat memberi sambutan di sosialisasi sertifikat elektronik dan INTIP.

TIDORE – Kantor Pertanahan Kota Tidore Kepulauan menggelar sosialisasi sertifikat elektronik dan Inventarisasi Tanah Instansi Pemerintah (INTIP). Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah H. Ismail Dukomalamo di aula Sultan Nuku, kantor Walikota Tidore, Senin (9/9).

Dalam sambutannya, Ismail mengatakan, persoalan tanah saat ini masih menjadi sebuah persoalan yang tidak bisa dianggap sebagai persoalan yang ringan. Karena hal ini merupakan persoalan hak dengan ketentuan hukum yang jelas dan mengikat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Semoga dengan kegiatan ini akan membuka ruang informasi kepada instansi daerah yang memiliki tanah sebagai aset daerah, untuk dapat diinventarisir ulang, dan membuat sertifikatnya, agar kekuatan hukumnya jelas, serta dapat meminimalisir persoalan di kemudian hari,” tuturnya.

Ismail juga berharap, melalui kegiatan ini, dengan adanya sertifikat elektronik akan mempermudah masyarakat dalam mengurus tanah dan dijamin lebih aman, tidak akan hilang atau rusak serta mempermudah pengecekan dan pengelolaan data, karena tanah merupakan aset negara yang sangat berharga, oleh karena itu pengelolaannya harus dilakukan dengan baik dan benar.

Plh. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku Utara, M. Husen menyampaikan, Kementerian ATR/BPN melalui Peraturan Menteri nomor 3 tahun 2023, tentang penerbitan dokumen elektronik, diwajibkan untuk melaksanakan sertifikasi elektronik.

“Pada 26 Agustus 2024 yang lalu, 8 kantor Pertanahan Kabupaten/Kota se Provinsi Maluku Utara secara resmi sudah me-launching implementasi sertifikat elektronik, untuk Kota Ternate sudah lebih dahulu di awal Juni, maksud dari sertifikasi elektronik ini, punya kaitan juga dengan kegiatan INTIP untuk mengamankan aset instansi,” ungkapnya.

Kepala Kantor Pertanahan Kota Tidore Kepulauan, Andrya Danu Wijaya mengapresiasi peserta yang hadir mengikuti sosialisasi.

Lbih lanjut Andrya mengatakan, dunia begitu cepat bergerak menuju era digital, maka harus siap menghadapi perubahan itu, termasuk dalam hal pengelolaan sertifikat tanah.

“Transformasi dari sertifikat tanah manual menjadi sertifikat tanah elektronik adalah salah satu langkah besar yang ambil untuk meningkatkan efisiensi keamanan dan transparansi dalam pelayanan pertanahan, dengan adanya sertifikat tanah elektronik, masyarakat dan menyimpan dokumen penting ini secara digital, tentunya lebih praktis dan aman dari bentuk fisik,” ucapnya.

Andrya menambahkan, setiap perubahan memerlukan penyesuaian, oleh karena itu sosialisasi ini sangat penting agar semua pemilik aset, baik itu perorangan, badan hukum serta instansi pemerintah, dapat memahami sepenuhnya bagaimana sistem bekerja, dan cara memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebagai salah satu bentuk mitigasi terhadap sengketa dan permasalahan tanah lainnya. Sertifikat elektronik ini tentunya merupakan misi utama bagaimana kita menyelesaikan segala permasalahan. Dengan adanya sertifikat ini menginginkan bahwa segala sesuatu lebih mudah, transparansi dan tidak ada sengketa itu yang utama.

“Kami berharap setelah sosialisasi ini, kita semua memiliki pemahaman baru dan mengaplikasikan sistem ini sebaik-baiknya, mari jadikan perubahan ini sebagai momentum memberikan pelayanan yang lebih baik,” imbuhnya.

Acara pembukaan sosialisasi diakhiri dengan penyerahan sertifikat BMN-EL oleh Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan kepada Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Tidore. (Red).