IdentikNews

Tertarik Potensi Bawah Laut Tidore, Wali Kota Capt. Ali Diundang ke Podcast DPD RI

TIDORE – Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt H. Ali Ibrahim menghadiri media podcast DPD RI bersama Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sylviana Murni, di kantor DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).

Dalam agenda tersebut, Ali Ibrahim didampingi oleh Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI), Rachma Fitriati.

Dalam momen itu, Wali Kota menegaskan melalui Sail Tidore, potensi wisata dapat dikembangkan, salah satunya museum bawah laut Tidore. Capt. Ali pun menyampaikan bahwa Pemkot Tidore Kepulauan telah memiliki kerjasama riset dengan UI untuk membangun daya saing daerah di Kota Tidore Kepulauan lewat wisata selam berkelas dunia.

Menanggapi berbagai pertanyaan Sylvi, soal indeks kebahagiaan, kata Wali Kota, itu merupakan salah satu kerja nyata Gubernur Maluku Utara dalam membangun kehidupan warganya. Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan gagasan museum bawah laut BMKT pertama di Indonesia dan potensi wisata bahari Tidore Kepulauan hingga terwujud.

“Tentu, semua potensi wisata di tempat kami akan terus kami perjuangkan sampai terwujud. Tidak hanya museum bawah laut yang sudah jelas akan mengangkat pariwisata Indonesia ke dunia Internasional, tapi juga semua potensi wisata bahari lainnya,” kata Capt Ali.

Terkait Sail Tidore 2022, Wali Kota berharap event tersebut tetap digelar pada November 2022. Pasalnya, acara akbar tersebut sudah tertunda dua kali sejak pandemi Covid-19.

“Kami tentu berharap ini tidak diundur lagi karena SK nya juga sudah turun dari Menteri Maritim dan Investasi. Ini juga sudah dua kali mundur yang awalnya akan diadakan tahun lalu, karena pandemi, akhirnya mundur ke September. Tapi, karena ada G20, mundur lagi jadi November,” sebutnya.

Wali Kota dua periode itu berharap dengan Sail Tidore ini akan mengangkat pariwisata Tidore dan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sana. Terutama, ini momentum nya setelah pandemi Covid-19. Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sylviana Murni dalam podcast tersebut, mengajak Wali Kota Tidore Dua Periode itu untuk berdialog santai.

“Alhamdulillah luar biasa nih, kita kedatangan tamu dari negeri diatas awan, Tidore Kepulauan, Pak Walikota Tidore satu-satunya Kepala Syahbandar di Indonesia yang menjadi Walikota,” ujar Sylvi mengawali perbincangan

Sylvi mengatakan, masyarakat Maluku Utara merupakan masyarakat paling bahagia di Indonesia. Hal itu, kata Sylvi sesuai dengan index kebahagiaan yang dirilis pada tahun 2021 lalu. Selain itu, Sylvi juga menanyakan sejumlah hal terkait dengan pariwisata Tidore Kepulauan.

“Saya sudah dua kali ke Tidore Pak, dan saya lihat begitu banyak potensi wisata laut yang bisa dikembangkan di sana. Selain Diving ya, saya terkesan dengan spot wisata bawah lautnya, terlebih saya dapat info akan dibangun museum bawah laut,” kata Sylvi. Mantan Walikota Jakarta Pusat ini juga menyarankan Ali Ibrahim untuk terus berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam). Lebih lanjut, Senator Daerah Pemilihan DKI Jakarta ini juga menyinggung soal kesiapan Sail Tidore yang rencananya akan digelar pada bulan November 2022 mendatang. “Saya rasa untuk mewujudkan gagasan bagus ini, selain ke Bakamla dan Kemenparekraf, Pak Wali juga harus temui Pak Menkopolhukam, atau bahkan ke Presiden langsung karena ini bukan hanya aset daerah, tapi juga aset nasional. Akan jadi wisata kelas dunia lho,” ungkapnya.

Senada dengan Wali Kota Tidore Kepulauan, Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Dr. Rachma Fitriati MSi.,MSi (Han) dalam kesempatan tersebut mengatakan. “Kami memiliki riset bersama Pemkot Tidore Kepulauan untuk mewujudkan Museum Bawah Laut BMKT dan wisata selam lainnya,” ujar Rachma.

Lebih lanjut, Rahma menjelaskan, terdapat puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990 an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah. Kami memandang, jika guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di dunia.

“Sebagai perbandingan, puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM menjadi objek wisata yang sangat diminati wisatawan selam di Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani. Maka kelak, Museum Bawah Laut Tidore akan menjadi satu-satunya museum bawah laut BMKT di Indonesia, yang berisi puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16,” ujar Rachma Fitriati, akademisi UI, pakar Daya Saing Daerah.

“Jika Museum Bawah Laut Tidore ini terwujud, maka Kota Tidore Kepulauan akan menjadi obyek wisata bahari mendunia yang unik dan langka, bahkan bisa viral jika didukung oleh diving influencer Indonesia yang tepat seperti di Citayam Fashion Week,” tutupnya. (*).