TIDORE – Wali Kota Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim memberikan dukungan atas proyek perubahan pelatihan kepemimpinan nasional tingkat satu, lembaga administrasi negara RI dengan judul Kolaborasi Antar Pemerintah Tiga Daerah melalui (KAPITA) untuk mencapai Kesejahteraan, yang digagas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) atas proyek perubahan pelatihan kepemimpinan nasional TK.I angkatan 54 tahun 2022, yang berlangsung di Ruang Rapat Walikota, Kamis (27/10).
Wali Kota Tidore dua periode ini mengatakan, tentunya ada sebuah benang merah antara proyek perubahan ini dengan visi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang sama-sama bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Dimana kami sebagai Pemerintah Kota Tidore Kepulauan sangat berkomitmen untuk mencapai visi tersebut. Kami mendukung dan akan mempromosikan KAPITA dan data potensi unggulan kepada bapak Samsudin Abdul Kadir sebagai proyek leader atas proyek perubahan tersebut, yang juga sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara,” tutur Ali Ibrahim.
Lebih lanjut, Ali Ibrahim mengatakan, semoga kegiatan ini hadir menjadi sebuah solusi bagi proyek perubahan yang bertujuan mencapai kesejahteraan antar Pemerintahan Tiga Daerah. Ia juga berharap peserta FGD betul-betul mengikuti kegiatan dengan seksama karena setiap ide dan gagasan yang tertuang dalam kegiatan proyek perubahan ini tentunya akan menjadi masukkan untuk berbenah semakin baik kedepannya.
“Patut diapresiasi, beliau hari ini menjadi motivasi dan spirit bagi kita, saya bangga, beliau sebagai salah satu putra terbaik, yang akan membawa nama Daerah ini kedepannya menjadi lebih baik lagi. Olehnya itu, Saya sangat mengharapkan peserta FGD hari ini, betul-betul mengikuti kegiatan dengan seksama, agar setiap ide dan gagasan yang tertuang dalam FGD Proyek perubahan ini akan menjadi masukkan bagi kita untuk semakin berbenah kedepannya,” imbuh Ali Ibrahim.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsudin Abdul Kadir dalam FGD tersebut memaparkan, pola pendidikan yang baru ini, ada keterkaitan dengan realitas atau tugas di lapangan, dimana kita harus membuat suatu perubahan. Karena saat ini orang menyatakan bahwa Pemerintah kalau tidak melakukan inovasi, maka suatu waktu pemerintah akan ditinggalkan oleh masyarakat, karena ada alternatif lain di sektor swasta yang mengambil alih tugas-tugas pemerintah.
Saat ini, kita sudah mulai merasakan bahwa beberapa tugas pemerintah itu kemudian secara pelan-pelan diambil alih oleh masyarakat atau sektor swasta. Misalnya dulu, tugas pemerintah terkait dengan surat menyurat atau kirim mengirim barang, itu ada instansi Pemerintah yang kita kenal dengan Kantor Pos, kemudian seiring dengan adanya kemajuan teknologi (IT) kantor pos menjadi pilihan lain.
“Ketika kita kirim barang, pikiran kita ke Tiki, JNE dan lain-lain, artinya disini sudah mulai ada persaingan dan kita sudah kalah langkah,” papar Samsudin.
Lanjut, Samsudin menjelaskan, KAPITA yang diartikan sebagai seorang pemimpin, yang konon katanya pada saat penjajahan, Kapita merupakan jabatan yang paling diincar. Disini, KAPITA merupakan singkatan dari judul proyek perubahan, Kolaborasi Antar PemerIntahan Tiga dAerah yaitu, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, dan Kabupaten Halmahera Barat.
KAPITA dibuat sebagai proyek perubahan dengan tujuan agar terjalinnya lerjasama lintas Kota kabupaten secara terencana setiap tahun (Timeline). Adanya regulasi Peraturan Gubernur Maluku Utara yang mengatur tentang sektor unggulan, menjadikan pendapatan ke 3 daerah yaitu, Kabupaten Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate, sebagai Upaya Peningkatan PAD. (*).