TIDORE- Warga Desa Ake Kolano Kecamatan Oba Utara nyatakan sikap bakal menolak bakal Calon Wali Kota Syamsul Rizal dan Adam Dano.
Hal itu disampaikan Jon Kalampung saat pertemuan di Desa Ake Kolano,Rabu (4/9). Dikesempatan itu Jou mengatakan, sebagai warga Oba terkhusus suku sanger sangat tersinggung dengan perkataan Syamsul Rizal Hadi.
Jon mengungkapkan, selama mendiami daratan Oba, Suku Sanger selalu berbuat baik dan tidak pernah melakukan hal hal yang merugikan sesama.
” Jadi saya dan orang Sangir sangat merasa tersakiti dengan pernyataan ini,” kata Jon.
Lebih lanjut Jon menegaskan, bahwa ia dan orang sanger akan melakukan gerakan penolakan jika Syamsul Rizal melakukan kampanye di Ake Kolano.
“Dan di malam ini saya bersungguh sungguh bawa saya akan melakukan penolakan, karena apa yang dia ucapkan itu sangat menyakiti kami,” tegas Jon.
Samsul Rizal melontarkan pernyataan yang syarat akan rasis saat melakukan pertemuan tatap muka di Kelurahan Mareku pada tahun 2022 lalu.
Pernyataan Syamsul tersebut sempat memantik reaksi Warga Oba, sehingga melaporkan Samsul Rizal ke Polresta Tidore dengan melakukan Aksi Demontrasi.
Warga menilai, kalimat samsul saat memaparkan konsep membangun tidore terdapat kalimat diskriminasi ras dan suku sanger.
Dimana pada saat itu, Samsul Rizal mulanya memaparkan konsep membangun Tidore, sehingga ia mengatakan, kedepan, konsep Tidore harus seperti Jeddah dan Mekkah.
Kalau konsep modernisasi itu di Oba, kalau mau membangun peradaban, mental, moral itu di Tidore. Iapun akan menjadikan Tidore sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara.
Maka ia berencana membangun masjid besar dengan nama masjid Jazirah Al Mulk yang menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tenggara termasuk museum Moloku Kie Raha.
“Kalau mau kaco (membuat onar) dan mau keto (mabuk) dan lain-lain itu di Oba, jangan di Tidore, tapi di Oba. Karena di Tidore itu negeri tarekat dan negeri adab. Jangan kotori. Kalau mau kotori itu di sana, bersama Sangir-Sangir di Oba,” tegas Samsul. (Red)