TIDORE – Pernyataan bakal calon Wali Kota Tidore Kepulauan, Syamsul Rizal Hasdy dalam acara silaturahmi di kelurahan Mareku, kecamatan Tidore Utara, Jumat (23/9) menuai kecaman.
Pasalnya, dalam potongan unggahan video silaturahmi berdurasi 02.05 menit yang tersebar di WhatsApp Grup dan media sosial Facebook itu dinilai melecehkan dan merendahkan harga diri warga Oba dan Sangir.
Dalam potongan video silaturahmi yang menjadi viral itu, Samsul Rizal Hasdy mengatakan, kedepan, konsep Tidore harus seperti Jeddah dan Mekkah. Jika Mekkah adalah tanah haram seperti Mekkah.
“Kalau konsep modernisasi itu di Oba, kalau mau membangun peradaban, mental, moral itu di Tidore,” kata Samsul.
Politisi Partai Berkarya itu menambahkan, kedepan, Tidore dijadikan pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Maka, pihaknya berencana akan membangun masjid besar dengan nama masjid Jazirah Al Mulk yang menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tenggara termasuk museum Moloku Kie Raha.
“Jadi, kalau mau kaco (kacau atau membuat onar) dan mau keto (mabuk) dan lain-lain itu di Oba, jangan di Tidore, tapi di Oba. Karena di Tidore itu negeri tarekat dan negeri adat. Jangan kotori. Kalau mau kotori itu di sana, bersama Sangir-Sangir di Oba,” tegas Samsul.
Wardiman Abdul, salah satu tokoh pemuda Oba mengecam pernyataan Samsul Rizal. Menurut Wardiman, selaku tokoh pemuda Oba, dirinya mengutuk keras pernyataan Samsul Rizal selaku bakal calon Wali Kota Tidore Kepulauan.
Wardiman menilai, pernyataan Samsul tersebut mengandung unsur rasis dan sangat memprovokasi. Tak hanya itu, pernyataan Samsul juga dinilai melecehkan harga diri dan kehormatan warga Oba.
“Selaku putra Oba yang berdomisili di Guraping, mengutuk keras dan mengecam pernyataan Samsul Rizal. Tidak etis jika seorang calon pemimpin yang membangun peradaban di Tidore dengan cara mengucilkan suku lain di Tidore.
“Ini sama saja dengan menjadikan Oba sebagai tempat buangan. Karakter seperti Samsul Rizal tidak layak menjadi pemimpin. Kami menolak pemimpin rasis,” kata Wardiman.
Wardiman mengancam akan melakukan konsolidasi dan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk kecaman terhadap pernyataan Samsul Rizal. (Red).