Tidore– Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen memberikan perhatian khusus kepada para ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kandungan di Puskesmas Payahe.
Penyaluran bantuan berupa uang tunai itu dilakukan Wakil Wali Kota usai menghadiri dan membuka acara hari ulang tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-72 cabang Kota Tidore Kepulauan yang berpusat di Puskesmas Payahe, Kecamatan Oba, Selasa (18/7).
Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen mengatakan, penyaluran bantuan berupa uang tunai itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dirinya terhadap menjaga kesehatan serta gizi bagi ibu dan janin dalam kandungan.
Bagi Wawali, perhatian itu juga bentuk dari mencegah secara dini kasus Stunting di Kota Tidore Kepulauan melalui ibu hamil.
“Sebagai Wawali dan ketua tim percepatan penurunan Stunting di Kota Tidore, saya berkewajiban untuk melakukan pencegahan dan penanganan Stunting,” kata Muhammad Sinen.
Menurutnya, Bidan memiliki peran penting dalam mencegah Stunting, mulai dari pra nikah, kehamilan dan pasca kehamilan.
Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore itu menyadari bahwa angka Stunting masih cukup tinggi. Sehingga, dirinya berharap, pada hari ulang tahun IBI kali ini, bisa menurunkan angka Stunting di Kota Tidore.
“Kedepan, akan diupayakan agar di setiap Puskesmas dan Polindes harus ada Bidan dan Perawat dan Dokter sehingga pada 2024 target menuju zero Stunting bisa tercapai,” ujar Wawali.
Wawali juga meminta kepada para Bidan agar sistem pelayanan harus diubah yaitu harus menjemput bola. Bila di suatu desa atau kelurahan terdapat pasangan yang ingin menikah maka harus diberi perhatian agar pasangan perempuan yang kelak menjadi ibu dapat memahami apa itu Stunting termasuk trik menghindari Stunting secara dini, misalnya seperti memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang bergizi.
“Nanti juga, tolong utamakan pelayanan dari pada hal-hal administrasi. Jika ada masyarakat yang sakit dan datang berobat, tolong utamakan pelayanan kepada mereka, jangan dulu minta hal-hal administrasi seperti punya BPJS atau tidak, jangan sampai orang sakit yang datang berobat masih diberi beban. Layani dan obati dulu, setelah mereka sembuh, baru minta hal-hal administrasi itu,” tandas Wawali. (Red).