Tidore – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen melakukan mengisi liburan akhir pekan ke lingkungan Talaga Puncak RT 10 kelurahan Rum, Sabtu (14/20).
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota menyempatkan diri bertemu dengan seluruh masyarakat di Talaga puncak. Bahkan, orang nomor dua di Tikep itu juga menyempatkan diri meninjau sekolah dasar (SD) Talaga puncak dan fasilitas infrastruktur jalan yang menghubungkan Talaga puncak dengan kelurahan lain.
Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen mengatakan, selain liburan, kedatangan dirinya ke Talaga puncak itu karena ingin melihat langsung jalan dari dan ke Talaga puncak. Muhammad Sinen menegaskan akan menyampaikan langsung kondisi jalan di Talaga puncak.
“Jalan Talaga ini sangat penting. Karena Talaga ini salah satu tempat penghasil sayur mayur atau Hortikultura di Kota Tidore Kepulauan,” ujar Wawali.
Wawali menegaskan, jalan Talaga puncak menjadi skala prioritas Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di 2024 mendatang.
“Senin (hari ini,red) saya juga undang dinas terkait untuk rapat bersama masyarakat Talaga di kantor Walikota,” tegasnya.
Tak hanya itu, Muhammad Sinen juga menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Talaga Puncak RT 10, Kelurahan Rum, Kecamatan Tidore Utara sebagai desa.
Menurut Ketua PDIP Maluku Utara ini, Talaga Puncak sudah seharusnya keluar dari Kelurahan Rum, dikarenakan akses jangkauan ditambah rentang kendalinya begitu jauh.
“Semestinya Talaga Puncak tidak lagi bergabung dengan Kelurahan Rum, karena rentang kendalinya cukup jauh. Untuk itu saya berkeinginan dusun ini menjadi desa otonom khusus. Memang dari syaratnya seperti jumlah penduduk memang belum bisa, tapi saya berkeinginan Talaga harus berdiri sendiri,” kata Muhammad Sinen.
Meski dusun tersebut belum memenuhi syarat, namun usulan yang akan disampaikan Wawali kepada instansi terkait dan masyarakat setempat itu sudah harus dibiayai oleh pemda.
“Jaraknya yang sangat jauh inilah yang jadi alasan, agar dusun Talaga Puncak dijadikan desa. Ini juga menyangkut pelayanan, kemudian dusun ini punya potensi hasil perkebunan. Jadi ini bisa jadi desa yang berpotensi,” pungkas Wawali. (Red).