TIDORE – Sebanyak 43 imam dan 249 staf badan syara se Kecamatan Tidore Utara menerima insentif dari pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Penyaluran insentif yang dipusatkan di aula kantor Kecamatan Tidore Utara kemarin (4/10) diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen.
Dalam sambutannya, Muhammad Sinen mengatakan, insentif yang diserahkan tersebut agak sedikit terlambat karena administrasi yang harus diselesaikan. Sebab, penyaluran dana insentif syara ini ada pertanggung jawaban ke BPK.
“Insentif ini menjadi visi dan misi saya dan pak Capt. Ali ibrahim, namun di 3 tahun terakhir belum bisa dinaikan karena bencana non alam yakni Covid-19, akhirnya semua daerah dipotong dananya oleh pusat. Prinsipnya saya dan Walikota tetap berkomitmen untuk tetap menaikan dana insentif,” ungkap Wawali.
Wawali mengemukakan, kepemimpinan dirinya bersama Wali Kota, Capt. Ali Ibrahim hingga saat ini baru memasuki tahun ke 6. Sejak awal, Wali Kota dan Wawali melanjutkan insentif imam dan syara mulai dari Rp. 150 dan Rp. 175 di tahun 2015 hingga saat ini khusus imam sudah sampai Rp. 900 lebih.
Semoga, pada 2023 nanti dan kita sudah melewati musibah non alam Covid-19 maka kita akan kembali menaikan insentif imam dan syara.
“Namun ini bukan membayar gaji, namun pemerintah daerah ini menghargai tugas dan kewajiban imam dan staf syara di kelurahan, karena tugas yang diemban oleh imam dan syara sangat berat lebih berat dari tugas Walikota dan wakil Walikota,” ucapnya.
Selain itu, Wawali berharap agar imam dan staf syara jangan mencampuradukan dengan persoalan politik, karena jangan sampai gara-gara politik ada tetangga yang meninggal staf syara tidak hadir dalam pemakaman.
Wawali menjelaskan, perbedaan dalam politik adalah hal yang biasa dilakukan dalam demokrasi, namun tugas imam dan staf syara adalah perintah agama, suka atau tidak suka ini perintah agama yang harus dilakukan.
“Saya meminta agar imam dan syara harus lebih mantap agar tidak terpengaruh dengan arus global yang masuk, seiring pengaruh dunia luar,” tuturnya.
Sebagai kepala daerah dirinya bersama dengan Walikota tetap dan terus berusaha agar insentif dari imam dan syara tetap naik. Agar imam syara harus menjadi teladan di setiap kelurahan.
“Jika saya menyampaikan hal yang lebih, imam dan syara wajib menegur agar tidak menimbulkan fitnah di kemudian hari, dan tidak menyudutkan pihak -pihak tertentu, dan tidak menyinggung perasaan orang lain,” ujar Muhammad Sinen.
Sementara Kepala Bagian Bina Kesra Sahnawia Ahmad dalam kesempatan yang sama juga meminta para staf syara lebih meningkatkan kerjanya, dan lebih tertib dalam administrasinya.
“Saya berharap agar staf syara dan lurah agar bisa bekerja sama agar administrasinya bisa diselesaikan secara cepat karena cepat atau tidaknya pencairan tergantung administrasi yang disampaikan,” ujar Sahnawia.
Tahun ini, lanjut Sahnawia, insentif imam dan syara mengalami kenaikan sebesar Rp.50.000 sehingga imam mendapatkan insentif sebesar Rp.975.000 dan syara sebesar Rp.785.000.
Perlu diketahui rapat penerimaan insentif imam dan staf syarah tersebut di pimpinan langsung oleh Camat Tidore Utara, Ade Soninga dan dihadiri lurah dan kades se kecamatan Tidore Utara. (Red).