IdentikNews

Wawali Tidore Bantu Dua Rumah Tidak Layak Huni 

TIDORE – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen kembali menyambangi rumah warga. Kali ini berada di dua kelurahan yang berbeda.

Kunjungan orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan itu, berlangsung di RT 04 Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bobo dan RT 003/RW 002 Kelurahan Sarongo Kecamatan Tidore Utara, Selasa (9/1).

Diawali dari rumah milik Aisa A. Rajak yang berada di kelurahan Bobo.

Rumah yang bangunannya hanya terbuat dari papan yang sudah mulai lapuk dan tidak memiliki MCK yang layak. Saat didatangi Wawali, Aisa menceritakan kisahnya selama tinggal di rumah tersebut.

“Sudah sekitar 15 tahun saya dan anak saya tinggal di rumah ini. Kalau suami saya sudah meninggal,” ungkap Aisa.

Aisa bilang, Wawali siap membantu pembangunan rumahnya dan akan menyiapkan bahan material berupa batu, semen, papan dan bahan lainnya. Bahkan, untuk upah tukang pun disepakati oleh Wawali saat pertemuan sore tadi.

“Wawali bilang, selesai bangun rumah di Kelurahan Ome barulah, rumah kami dibangun. Kalau sekarang kami diminta hitung dulu untuk beli bahan,” terangnya.

Hal serupa juga dialami oleh pasangan suami istri lanjut usia di Kelurahan Sirongo Folaraha. Rumah milik Yanis Sinen dan Nuru Suara dalam kondisi rusak dan tak layak huni.

Saat meninjau rumah pasutri tersebut, hati Wawali tersentuh. Pasalnya, keduanya mengalami gangguan penglihatan. Kesempatan itu pula, Wawali memberikan bantuan berupa uang tunai kepada lansia tersebut.

“Jadi ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan saya pribadi. Apalagi tadi saya lihat langsung kondisi rumah warga di dua kelurahan yang berbeda ini, memang tak layak huni. Sehingga, kami akan membantu pembangunan rumah milik Ibu Aisa dan Kakek Yanis tadi,” ujar Wawali usai kunjungan.

Meski ini tahun politik, namun Muhammad Sinen ini tak ada kaitannya dengan pesta demokrasi mendatang. Sebab, tanggung jawab Pemerintah, salah satunya yakni memastikan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi ini peduli kami sebagai pemerintah. Ketika mendapat informasi atau laporan dari masyarakat, maka kami segera tindaklanjuti. Jadi di Kelurahan Bobo tadi, kami siapkan upah tukang sebesar Rp50 juta dan bahan material, tetapi pekerjaannya dimulai setelah pembangunan rumah di Kelurahan Ome,” tukasnya. (Red).