Tidore – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen meninjau langsung pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) di SD Negeri Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Kamis, (25/5).
Usai memantau pelaksanaan ujian tersebut, Wakil Wali Kota menyampaikan, ujian sekolah berbasis komputer yang dilaksanakan siswa-siswi SD Negeri di Kota Tidore Kepulauan, para siswa-siswi SD Negeri Sofifi dengan peserta 40 orang lebih juga menggunakan komputer saat ujian.
“Tadi di SDN Sofifi dengan jumlah peserta ujian sekitar 40 orang lebih yang menggunakan komputer. Maka, saya selaku Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan berharap agar kedepan di semua sekolah harus seperti itu,” ujarnya.
Hanya saja, kata Wawali, terkendala dengan masalah jaringan internet. Sehingga, hal ini harus diupayakan agar kedepan semuanya sudah bisa melaksanakan ujian dengan menggunakan komputer. Sebab, dapat memudahkan para siswa-siswi di era yang semakin canggih dan perkembangan teknologi untuk mendorong inovasi dari pemangku jabatan di daerah agar terus berinovasi dan melaksanakan hal-hal baik.
“Karena Tidore ini sudah bisa, kalau kita lihat dari skala Maluku utara, Tidore masih masuk dalam peringkat tertinggi, maka kedepan itu, Dinas Pendidikan harus seriusi menyangkut dengan hal-hal seperti ini jadi bukan cuman hanya ujiannya saja tapi kalau boleh di saat semester atau ulangan juga bisa dibiasakan dengan berbasis komputer,” tukasnya.
Muhammad Sinen juga menjelaskan, hal utama kendala Pemerintah daerah adalah minimnya fasilitas, dengan sejumlah sekolah yang begitu banyak, akan tetapi, Dinas Pendidikan harus mempunyai ide dan punya perencanaan yang matang kedepan.
“Jadi, sekalipun tidak sekaligus jumlah sekolah di Kota Tidore ini harus 100 persen, tetapi paling tidak setiap tahun itu harus ada peningkatan. Misalnya, kalau di tahun ini baru beberapa sekolah, maka tahun depan juga harus ada perkembangan, sekolah lain, terutama di pulau Tidore itu kalau bisa, sudah buat secara menyeluruh karena dari sisi fasilitas internetnya sudah bagus, begitu juga di kecamatan Oba Utara,” paparnya.
Wawali mengemukakan, harapan negara ini adalah mencerdaskan anak bangsa. Maka upaya untuk mencerdaskan ini harus ditingkatkan.
Untuk mencapai anak bangsa yang cerdas maka tenaga pengajar atau guru juga harus bermutu.
Orang nomor dua di Pemkot Tidore Kepulauan ini juga menyebutkan, selain para siswa diajarkan tentang penggunaan komputer, para guru juga harus belajar tentang bagaimana menguasai komputer.
“Jangan sampai guru-gurunya juga tidak paham komputer. Guru-guru juga paling tidak harus ada sedikit punya kompetensinya disitu, apalagi kita lihat sekarang ini guru-guru ini hampir 70 persen sampai 80 persen itu belum disertifikasi jadi harus diberi tahu juga, tetapi semuanya ini tergantung dari dinas teknis yang melakukan cara inovasi karena sertifikasi ini harus dilakukan,” imbuhnya.
Menurut Wawali, perkembangan zaman saat ini sudah mulai nampak terlihat di Kota Tidore Kepulauan.
“Hari ini saya saksikan langsung dilapangan, sekalipun masih ada kekurangan tapi saya harus memberikan apresiasi karena sudah jauh berkembang dunia pendidikan saat ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya, jadi ini juga perlu ditingkatkan ke depan,” tandasnya. (Red).