TIDORE – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku Utara melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di ruang rapat Walikota, Rabu (27/7).
Pertemuan yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Ismail Dukomalamo itu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Kota Tidore berbasis kurikulum merdeka.
Pada kesempatan tersebut, Ismail Dukomalamo mengatakan, kurikulum merdeka yang diluncurkan Kemendikbud Ristek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila, dimana Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013, dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam serta konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi setiap peserta didik dengan memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Ismail Dukomalamo menambahkan, dari sisi kebijakan, Pemerintah Daerah terus mendorong agar mutu pendidikan di Kota Tidore terus ditingkatkan.
“Tidak ada yang tidak menginginkan mutu pendidikan itu maju, maka Pemerintah Daerah sangat mendukung untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka di Kota Tidore sehingga mutu pendidikan semakin maju dan lebih baik lagi,” kata Ismail.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore ini juga mengapresiasi atas audiensi yang digelar. Semoga bermanfaat untuk kita semua dalam rangka memperkuat mutu pendidikan di Kota Tidore Kepulauan.
“Saya juga mengharapkan kepada BPMP yang berada di wilayah Kota Tidore agar bersama-sama dengan Dinas Pendidikan sehingga dapat mewujudkan Kota Tidore sebagai kota pilot project penyelenggaraan pendidikan di Maluku Utara,” harap Sekda. Sementara, Kepala BPMP Provinsi Maluku Utara, Santoso mengatakan, kehadiran Kemendikbud Ristek melalui BPMP Provinsi Maluku Utara ini agar bersama-sama dengan Pemerintah Daerah untuk bagaimana melihat perkembangan mutu pendidikan di Kota Tidore Kepulauan agar menjadi lebih berkualitas dan menjadi bernuansa media dalam melahirkan generasi penerus yang kuat dan tangguh yang diinginkan bersama.
“Kami hadir juga memastikan kebijakan-kebijakan kemendikbud ristek ini sampai pada masyarakat dan dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh nusantara ini, termasuk di Kota Tidore ini,” jelas Santoso.
Santoso mengemukakan, kurikulum merdeka hadir karena terjadinya wabah Covid-19 niscayakan untuk berpikir keras sehingga kemendikbud ristek melahirkan sebuah ide gagasan dengan kemasan sebuah kebijakan yang dinamakan merdeka belajar. “Kami juga akan terus melakukan pendampingan dan kunjungan agar mutu pendidikan terus lebih baik di Maluku Utara pada umumnya dan Kota Tidore pada khususnya,” tandas Santoso. Audiensi ini dilanjutkan dengan diskusi antara BPMP Maluku Utara, Balai Guru Penggerak serta para pemangku kepentingan pendidikan yang ada di Kota Tidore Kepulauan. (Juf).