IdentikNews

Gandeng Instansi Terkait, DLH Tidore Bersihkan Sampah di Area Pelabuhan Semut Sofifi

TIDORE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tidore Kepulauan bergerak cepat membersihkan tumpukan sampah di seputaran pelabuhan semut Sofifi pasca banjir. Volume sampah yang dibersihkan di area tersebut sebanyak tiga truk. Rata-rata sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik.

Pembersihan sampah di area pelabuhan speed boat Sofifi itu melibatkan unsur TNI, Polri, Syahbandar, pihak kecamatan Oba Utara, kelurahan Sofifi dan warga sekitar komunitas Sogoroho Gam dan DLH Provinsi Malut, Senin (13/1).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tidore, Muhammad Sjarif mengemukakan, letak dermaga Sofifi sangat strategis karena menjadi pintu masuk yang menghubungkan ke kabupaten lain. Sehingga perlu ada langkah yang diambil.

Muhammad Sjarif mengakui, salah satu kendala yang menyebabkan sampah sering bertumpuk dan berhamburan di area dermaga semut Sofifi karena mulut sungai berhadapan langsung dengan dermaga.

“Itulah yang membuat, setiap kali turun hujan pasti berdampak. Saya juga melihat sedimentasi naik cukup tinggi sehingga menutupi jaring di area pelabuhan itu,” tuturnya.

Untuk itu, kata Muhammad Sjarif, langkah teknis yang perlu dilakukan adalah menangani di hulu, bukan di hilir.

Langkah lain adalah seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen bahwa harus adalah rekayasa jalur aliran sungai agar tidak lagi bermuara langsung ke dermaga. Karena akan sangat mengganggu pandangan mata.

Tak hanya itu, upaya pengerukan sedimentasi di areal tersebut juga harus dilakukan.

“Kemudian ada jaring sampah di mulut sungai agar sampah tidak keluar ke laut. Dan memudahkan petugas melakukan pembersihan karena hanya di satu titik saja,” katanya.

Dalam upaya pembersihan itu, lanjut M Sjarif, ada usulan dari TNI Polri bahwa harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perilaku pembuangan sampah agar tidak lagi membuang sampah di sungai.

Dalam sosialisasi nanti, bagi M Sjarif harus dibentuk bank sampah di setiap lini, baik di kantor Syahbandar, Polsek, Koramil, kecamatan, kelurahan hingga ke RT dan RW. Bank sampah ini akan dipilah jenis-jenisnya. Misalnya, sampah plastik itu jangan dibuang melainkan ditampung karena nanti, bank sampah induk yang akan ambil.

“Sementara yang lain itu akan ditempatkan bak kontainer sampah,” paparnya.

Muhammad Sjarif mengakui, pihaknya hingga kini masih kekurangan bak kontainer sampah.

“Kontainer sampah di kami itu masih sangat terbatas. Tapi fasilitas kendaraan roda tiga itu juga harus disiapkan agar memudahkan petugas dalam mengangkut sampah,” tandasnya. (Red).