TIDORE – Tim pemantau Adipura Nasional melakukan penilaian dan pemantauan di Kota Tidore, Rabu (23/10).
Pemantauan itu dilakukan di 16 titik yakni di TPA Rum Balibunga, pemukiman warga, pembibitan Maggot di Kelurahan Tuguiha, tanaman hidroponik di Kelurahan Gurabati, Ruang Terbuka Hijau di Rum dan Tugulufa, RSD, Bank Sampah Induk, pasar, kantor kantor pemerintah, lokasi pengomposan kelurahan, TPS3R, Sekolah, Puskesmas.
Tim tersebut terdiri dari dua orang Kementerian Lingkungan Hidup dan satu orang dari Provinsi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sjarif mengatakan, pemantauan kali ini tidak hanya fokus pada kebersihan kota tetapi pada upaya partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam melakukan pengurangan sampah dan penyediaan, anggaran dan sumber daya manusia penanganan sampah.
Menurut Muhammad Sjarif, penilaian kali ini berbeda dengan penilaian sebelumnya.
“Pengurangan sampah berbasis partisipatif dan upaya mitigasi perubahan iklim menjadi fokus tim,” katanya.
M Sjarif bilang, ini sesuai dengan target nasional terkait pengurangan sampah yang belum optimal dalam mendukung program perubahan iklim.
“Untuk wilayah Maluku Utara, satu-satunya hanya Kota Tidore yang dijadikan lokus penilaian Adipura 2024,” tandasnya. (Red).
