TIDORE – Warga desa Bukit Durian, kecamatan Oba Utara meminta agar Pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun pihak Balai jalan dan jembatan untuk membangun drainase di tepi ruas jalan nasional di sepanjang jalan di desa tersebut.
Pasalnya, pemukiman warga sering tertimpa banjir yang tak henti-hentinya apabila musim hujan tiba.
Keluhan warga itu disampaikan oleh kepala desa Bukit Durian, Fiktor Pareta.
“Setiap musim hujan, pasti terjadi banjir di empat titik. Dan itu, berdampak semua ke rumah-rumah warga,” kata Fiktor, Minggu (13/10).
Setiap kali banjir, ketinggian air itu bervariasi. Bila hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung selama berjam-jam, maka ketinggian air itu mencapai lutut orang dewasa. Namun, bila hujan terjadi selama 1 jam, ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
“Karena tidak ada drainase, makanya air aliran air tidak teratur sehingga rumah-rumah warga menjadi terdampak,” tuturnya.
Fiktor mengaku, pihaknya telah mengusulkan sebanyak tiga kali kepada pihak Balai jalan dan jembatan untuk membangun drainase di ruas jalan nasional. Usulan itu disampaikan pada 2018, 2021 dan 2024. Namun, usulan itu hingga kini tidak ditanggapi.
“Drainase itu menjadi kebutuhan emergensi warga. Dalam setiap rapat musyawarah desa, drainase menjadi hal utama yang banyak diusulkan oleh warga,” ungkap Fiktor.
Untuk itu, Fiktor berharap agar Pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun pihak Balai agar bisa menjawab keluhan dan kebutuhan warga desa Bukit Durian.
“Karena di empat titik langganan banjir ini kalau dihitung, sekitar 26 rumah yang selalu terdampak banjir,” pungkasnya. (Red).